Waduh... ternyata makanan disini (dirahasiakan) tidak ada yang pedas, nafsu makan langsung menurun 20%, makan pun kurang dinikmati, tapi apa boleh buat tidak ada tempat makan ataupun warung wakan yang dekat, paling dekat ya.... 10Km-an. Jadi, ya mau tidak mau harus makan.
Eh... ngomong-ngomong soal pedas, bagian mana yach yang paling pedas dari cabai???
Bijinyakah? Atau
kulitnyakah, atau bagian yang mana???
Menurut ahli Teknologi Hasil
Pertanian dari UGM, Dr. Ir. Wahyu Supartono, bagian yang terpedas adalah bagian
tengahnya. Saat anda membuka cabai, disitu terlihat biji-biji menempel
pada sebuah bagian yang terlihat seperti sumbu, pas di tengah buah
cabai. “Cicipi itu, itu yang bagian yang paling pedas,” ujarnya.
Dalam
industri pembuatan sambal botolan misalnya, seorang pekerja yang
bertugas sebagai Quality Control yang ingin menentukan cabe itu layak
untuk dijadikan sambal atau tidak, biasa mengukur kepedasan cabai
melalui cara ini. “Cabai dibuka, bagian tengahnya diambil dan
ditempelkan ke lidahnya,” ujarnya.
Cabai yang tingkat
kepedasannya bagus, selain dicicipi bagian tengahnya, juga bisa
diketahui melalui uji klinis di pabrik. Cabai yang benar-benar
berkualitas tinggi, jika diencerkan dalam air selama 400 kali, harus
tetap pedas. “Kalau tidak pedas lagi, berarati kualitasnya tidak bagus,”
tuturnya.
Berarti kalau mau lebih pedas lagi tambah bagian tengahnya aja..... pasti manteeeb tuh...
Oke,, sekian dulu untuk Cabai Kali Ini, Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar